Tunggu Hasil Lab Di Mataram, Pertamina Bima Was-Was
Cari Berita

Advertisement 970x90

Tunggu Hasil Lab Di Mataram, Pertamina Bima Was-Was

3/24/2021

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Yang Diwakili Salah Satu Kabid Dan Kepala UPT, Lurah Dara Dan Perwakilan Warga Wadumbolo Telah Secara Resmi Menyerahkan Sampel Air Dari Sumur Warga Wadombolo Yang Di Duga Tercemar Limbah Pertamina Depo Bima. Serah Terima Sampel Air Tersebut Dengan Petugas BLKPK Mataram Sudah Berjalan Lima Hari, Sementara Estimasi Waktu Untuk Mengetahui Hasil Penelitian Sampel Air Tersebut Adalah Maksimal 12 Hari.

Tim gabungan dari DLH Kota Bima dan Kelurahan Dara serta perwakilan warga tersebut berangkat sekitar hari sabtu siang pada tanggal 19 maret lalu. keberangkatan tim tersebut guna mengakomodir kepentingan sebagaian besar warga wadumbolo yang secara bersamaan diserang penyekit gatal dan batuk. seperti yang pernah diberitakan oleh media ini, penyakit yang menyerang warga tersebut terindikasi berasal dari sumur air yang telah tercemar limbah yang diduga kuat berasal dari Pertamina Bima.


Sebelumnya warga dan Lurah Dara telah melakukan beberapa kali langkah untuk meminta kesempatan untuk melakukan audiensi dengan pihak Pertamina Bima, namun tidak ada respon berarti dari pihak Pertamina. karena tidak mendapat sinyal positif dari pihak Pertamina, wargapun mengadu kepada beberapa LSM (ditandaklanjuti dengan Demonstrasi di sekitar wilayah kantor Pertamina Bima), Dinas Terkait Dan DPRD Kota Bima. Alhasil PLT Kadis Dinas Lingkungan Hidup DRS H A Gawis bertindak cepat dengan memurunkan tim kesehatan untuk memeriksa warga dan air semurnya, memediasi warga dengan Pertamina di Kantor DPRD Kota Bima hingga mengirim tim untuk memastikan dugaan pencemaran tersebut ke mataram. Tim tersebut berangkat dengan mengambil sampel air dari sumur warga guna diteliti dimataram (Karena Labkesda Kota tidak memimiliki Parameter dan Kewenangan untuk memastikan dugaan pencemaran air teraebut).


"Hasil Lab Di Mataram Akan diketahui Maksimal dalam jangka 12 hari dan paling cepat seminggu dan jika benar air tersebut tercemar akibat limbah Pertamina, saya pastikan Pertamina akan bertanggung jawab penuh" tegasnya ketika ditemui langsung media ini di kediamanya.


Sementara Pihak Pertamina seperti biasanya enggan memberikan keterangan apapun pada wartawan dan sering melempar tanggung jawab meriliris pernyataan kepada pihak lain seperti Dinas Terkait, DPRD ataupun Kelurahan. padahal konten utama masalah dalam pemberitaan di banyak media adalah Pihak Pertamina yang diduga limbahnya mencemari lingkungan sekitar.